Berikut ini adalah review Leicester City untuk musim 2015/2016. Leicester City menjalani musim luar biasa hebat tahun ini dengan menggondol gelar juara liga utama Inggris.
- Posisi Klasemen Akhir : 1 ( Juara )
- Total Poin : 81
- FA Cup : Babak Ketiga
- Capital One Cup : Babak Keempat
- Top Skor : Jamie Vardy ( 24 gol )
- Top Rating : Riyad Mahrez ( 7,28 )
Review Leicester City Musim 2015/2016
Segala keraguan terhadap kapasitas Claudio Ranieri, langsung sirna setelah Leicester City mencetak tiga gol dalam kemenangan 4 – 2 atas Sunderland di laga pembuka Premier League. Jamie Vardy dan Riyad Mahrez menjadi bintang pertandingan malam itu dengan mencetak sepasang gol.
Tanda-tanda mereka akan membuat kejutan kemudian terlihat dengan rekor tanpa terkalahkan yang akhirnya di putus oleh Arsenal 5 – 2 di King Power Stadium akhir September. Leicester City merespons kekalahan tersebut dengan raihan fantastis meraih 26 poin dari 10 pertandingan untuk menjadi yang terdepan saat Natal.
Vardy berulang kali menunjukkan peran vitalnya bagi The Foxes, gol pembuka skornya kala melawan Manchester United di bulan November, memecahkan rekor Premier League Inggris, gol nya tersebut menjadi gol ke 11 beruntun yang mengalahkan rekor sebelumnya 10 gol beruntun miliki legenda MU Ruud Van Nistelrooy.
Laju Leicester sempat tersendat selepas Natal, hanya memperoleh 6 poin dari 5 pertandingan yang berlangsung. Kekhawatiran akan performa mereka yang terus menurun sempat menghampiri, namun gol telat di menit-menit terakhir dari Robert Huth kala melawan Tottenham Hotspur terbukti krusial, dan keraguan itu pun akhirnya lenyap.
Apalagi ditambah performa hebat mereka kala mengalahkan Liverpool di King Power Stadium, semakin meningkatkan rasa percaya diri mereka untuk mencatatkan sejarah besar di musim ini. Vardy melengkapi kemenangan atas Liverpool dengan sebuah gol volley indah. Kemenangan kemudian kembali didapatkan kala berhadapan dengan Manchester City di Etihad Stadium 3 – 1 yang menjadikan mereka berada di puncak dengan selisih 5 poin dari peringkat kedua.
Namun kekalahan kemudian datang menghampiri kembali, Arsenal untuk kali kedua di musim ini menundukkan mereka di Emirates Stadium. Kekalahan itu kembali sempat menghadirkan pertanyaan besar, mampukah mereka mempertahankan keunggulan hingga akhir musim ?
Namun walau tertatih-tatih, mereka mampu meraih kemenangan 6 kali dari tujuh pertandingan terakhirnya. Selain tiga poin penuh di 6 pertandingan tersebut mereka juga mampu mencatatkan tanpa kebobolan di seluruh enam pertandingan tersebut. Bahkan ketika Vardy harus dihukum larangan tampil akibat kartu merah yang di terimanya, kemenangan demi kemenangan masih mampu mereka dapatkan.
Satu-satunya tim yang berpeluang untuk menghentikan mereka hanyalah Tottenham Hotspur, namun ketika mereka bermain seri melawan Chelsea di Stamford Bridge, Leicester City dipastikan menjadi juara baru Liga Inggris dengan dua pertandingan yang belum dimainkan.
Langkah sensasional Leicester City ini juga tergambar dari bursa taruhan yang menjagokan Leicester City untuk menjadi juara dengan memberikan 5000 / 1. Di akhir musim, Riyad Mahrez mendapatkan gelar pemain terbaik versi PFA ( Pemain sepakbola Profesional di Inggris ), sementara Vardy mendapatkan penghargaan pemain terbaik versi FWA ( jurnalis profesional sepakbola Inggris ) dan N’Golo Kante mendapatkan penghargaan serupa untuk kategori pemain terbaik, namun kemenangan Leicester City musim ini bukanlah kemenangan individual, ini adalah kerja tim.
Statistik Leicester City Musim 2015/2016
- Leicester City meraih gelar juara liga Inggris dengan hanya mencatatkan rataan penguasaan bola sebesar 44,8 persen. Inilah yang ketiga terendah setelah West Brom dan Sunderland
- Leicester City hanya gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan saja di musim ini, sementara Arsenal dan Tottenham Hotspur gagal mencetak gol dalam 4 kesempatan yang dimainkan di kandangnya sendiri
- Hanya ada empat tim premier league yang mampu mendapatkan gelar dengan selisih poin lebih tinggi dibandingkan Leicester City ( selisih 10 poin ) mereka adalah, Manchester United musim 1999/2000 ( 18 poin ), Chelsea 2004/2005 ( 12 ), Arsenal musim 2003 / 2004 dan Manchester United musim 2012/2013 ( 11 Poin )
- Wes Morgan menjadi pemain ketiga dalam sejarah Premier League yang selalu bermain untuk timnya selama semusim penuh. Dua lainnya adalah Gary Pallister di musim 1992/1993 dan John Terry di musim 2014/2015
Kesimpulan
Leicester City bisa saja dikatakan beruntung mendapatkan gelar liga Inggris tersebut, namun mereka tidak melakukannya dengan mudah. Semangat kebersamaan antar tim dan memiliki momentum yang tepat adalah salah satu faktor mereka bisa meraih gelar juara musim ini.
Mereka membalikkan seluruh prediksi diawal musim, bahkan mereka sudah dipastikan menjadi juara liga Inggris dengan beberapa pertandingan kedepan. Sungguh Phenomenal !!!
Pencapain Leicester City ini merupakan pencapaian terbesar di era modern. Apa yang dilakukan oleh Nottingham Forest di era 1970-an dengan meraih promosi, juara liga dan mendapatkan gelar beruntun di kompetisi Eropa, mungkin sedikit lebih baik dibandingkan pencapaian Leicester City ini.
Namun jika keajaiban mereka bisa dilanjutkan ke kompetisi Eropa dengan menjuarai Liga Champions mereka pantas berada di tempat teratas sebagai tim dengan pembuat kejutan terbesar dalam sejarah sepakbola.
Silakan daftar untuk memasang taruhan bola Liga Inggris, Dengan anda bergabung bersama Indoklik88 yang merupakan agen resmi SBOBET di Indonesia. Maka anda akan mendapatkan akun ID secara gratis serta mendapatkan bonus dari game yang pertama kali anda mainkan.ID Akun resmi ini sudah support dengan bank lokal seperti BCA, BNI, BRI, atau Mandiri sehingga dengan minimal deposit Rp 50.000,- dan minimal taruhan adalah Rp. 25.000, anda sudah dapat bermain - Jadi, Langsung saja anda melakukan registrasi akun SBOBET, Maxbet, atau 368bet di bawah ini!
Silahkan hubungi Customer service jika ada pertanyaan atau panduan teksnis lainnya
SMS : +855-77976536
BBM : 2B42F147
WhatsApp : +855-77976536
ID Wechat: indoklik88
ID line: indoklik88
